Penyusunan Laporan Keuangan pada koperasi
Proses penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dari proses akuntansi
yaitu ;
1. pencatatan
2. penggolongan
3. peringkasan
4. pelaporan
5. analisis data keuangan dari koperasi yang bersangkutan.
Kegiatan dari proses penyusunan laporan keuangan untuk koperasi tersebut dapat
dijelaskan dalam gambar berikut ini :
Sebagai lampiran neraca
Bukti-bukti dokumen yang digunakan antara lain adalah ;
1. Bukti penerimaan kas
2. Bukti pengeluaran kas
3. Bukti faktur penjualan
4. Faktur pembelian
5. Bukti umum
Dan buku khusus yang digunakan antara lain ;
1. Buku Harian penerimaan kas
2. Buku Harian pengeluaran kas
3. Buku Harian penjualan
4. Buku Harian umum
Buku tambahan/pembantu (subsidary ledgers) yang digunakan antara lain adalah:
1. Buku Kas Kasir
2. Kartu Simpanan Anggota
3. Kartu Persediaan
Bukti
Dokumen
Pendukung
Bukti
Dokumen
Pendukung
Bukti
Dokumen
Pendukung
Bukti
Dokumen
Pendukung
Bukti
Dokumen
Pendukung
Bukti Kas
Masuk
Bukti Kas
Keluar
Bukti
Pembelian
Kredit
Bukti Umum
Bukti
Penjualan
Kredit
Buku
Pembantu
Daftar Sldo
Jurnal Kas
Jurnal
Memorial
Jurnal
Penjualan
Buku
Besar
Neraca
Lajur
Laporan
Keuangan
- Neraca
- Perhitungan R/L
- Penjelasan
Neraca
- Penjel.Perhit.R/L
- LampiranÓ
2001 digitized by USU digital library 10
4. Kartu Piutang Anggota
5. Kartu Piutang bukan anggota
6. Kartu Utang
7. Kartu Inventaris
8. Kartu Biaya
9. Kartu Pembelian Anggota
10. Kartu Barang Titipan.
Contoh buku tambahan diatas tertera dibawah ini ;
Contoh Buku Kas Kasir.
Buku Kas Kasir
Halaman : ........
Bulan ..............
Tgl. Keterangan Nomor Bukti Penerimaan Pengeluaran Sisa PARAF
KONTROL
JUMLAH Rp.
Saldo dipindahkan ke hal _ Rp.
Kontrol Jumlah Rp.
_________ _______ ______
Bendahara Manager K a s i r
Contoh Kartu Simpanan Anggota.
No. Agt. :..................
Nama Agt. :..................
Alamat :..................
Tgl. Nomor
Bukti
Keterangan Simp. Pokok Simp. Wajib Simp.
Sukarela
Simp.
........
Ó 2001 digitized by USU digital library 11
Contoh Kartu Persediaan
Nomor Kartu ......................
Nama Barang .............................. Satuan ...................
Tgl No. Keterangan Debit Kredit Saldo
sat hrg jmlh sat hrg jmlh sat hrg jmlh
Contoh Kartu Piutang Anggota
No. Agt : ....................
Nama Agt : ....................
Alamat : ....................
Tgl. Nomor Keterangan Pinjaman Uang Pinjaman
Bukti Pokok Toko
Contoh Kartu Piutang/Hutang Bukan Anggota
No. ..............
Nama : ...................
Alamat : ...................
Telp. No : ...................
Tgl. Nomor
Bukti
Keterangan Debit Kredit Saldo
Ó 2001 digitized by USU digital library 12
Contoh Kartu Inventaris
No. ...................................
Nama Barang : ...........................................................
Tgl. No. Bukti Keterangan Harga
beli
Penyu-sutan Harga
buku
Tempat barang
inventaris
Contoh Kartu Biaya
No...........................
Nama Biaya ......................................................
Tgl. No. Bukti Keterangan Jumlah Pembayaran Jumlah Keseluruhan
Contoh Kartu Pembelian Anggota
No. Agr : ..................
Nama Agt : ..................
Alamat : ..................
Tgl. No. Keterangan Pembelian Jumlah
Tunai Kredit Persediaan
Ó 2001 digitized by USU digital library 13
Contoh Kartu Barang Titipan
No. .........................
Nama Barang ..................................................
Nama Penitip ...................................................
Tgl No. Keterangan Barang diterima Barang dijual Dibayar Komisi
Bukti Sat H.Sat Hrg Sat H.Sat Hrg
Contoh Kartu Rekening Buku Besar
Nama Rekening No. Rek ............................
Tgl. Uraian D K Saldo
D K
Sifat dan Keterbatasan pelaporan keuangan koperasi :
1. Laporan keuangan bersifat historis.
2. Laporan keuangan bersifat umum.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagai pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang bersifat material.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
6. Laporan keuangan lebih menekankan makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi
daripada bentuk hukumnya (formalitas).
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai
laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi
yang dilaporkan.
8. Adanya pelbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan
variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar
perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikualifikasikan
umumnya diabaikan.
Ó 2001 digitized by USU digital library 14
Standar Akuntansi Koperasi :
1. Laporan keuangan koperasi meliputi : neraca, perhitungan hasil usaha, laporan
perubahan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan, serta laporan
perubahan kekayaan bersih sebagai laporan keuangan tambahan.
2. Perhitungan hasil usaha harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota
dan bukan anggota.
3. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada
perhitungan hasil usaha, berdasarkan perbandingan manfaat yang diterima oleh
anggota dan bukan anggota. Namun hal demikian sulit dilaksanakan alokasi dapat
dilakukan secara sistematis dan rasional. Metode alokasi pendapatan dan beban
harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
4. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari
koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi
satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu
memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian
kembali.
5. Kopersi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah
pengelolaan, maka disusun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan
gabungan.
6. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau penyerahan produk atau
penyerahan jasa kepada anggota dilaporkan secara terpisah pada perhitungan hasil
usaha sebagai penjualan kepada anggota atau pendapatan dari anggota.
Pendapatan sehubungan dengan transaksi penjualan produk atau penyerahan jasa
kepada bukan anggota disajikan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam PAI
1984.
7. Pendapatan yang realisasi penerimaannya belum pasti dicatat sebagai pendapatan
ditangguhkan dan disajikan dalam kelompok kewajiban. Penjelasan secukupnya
perlu diberikan dalam catatan atas laporan keuangan.
8. Harga pokok penjualan yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan produk
kepada anggota disajikan secara terpisah pada perhitungan hasil usaha koperasi.
Harga pokok penjualan yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan produk
kepada bukan anggota disajikan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam PAI
1984.
9. Beban yang terjadi karena aktivitas dalam kaitannya dengan program khusus
merupakan pengorbanan ekonomis yang telah dimanfaatkan.
10. Beban harus disajikan secara terpisah antara beban usaha anggota dan bukan
anggota. Pengalokasian beban usaha tersebut sedapat mungkin didasarkan atas
perbandingan jumlah manfaat yang diterima. Dalam hal cara demikian sulit
dilaksanakan, maka alokasi dapat dilakukan secara sistematis dan rasional. Metode
koperasi yang digunakan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Masalah Akuntansi Koperasi.
Yang menjadi masalah dalam akuntansi untuk Koperasi adalah sebagai berikut ;
I. Penyertaan masing-masing anggota
II. Pembagian sisa hasil usaha.
I. Penyertaan masing-masing anggota.
Penyertaan para anggota terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib dan
simpanan sukarela. Untuk ketiga macam simpanan anggota ini dicatat dalam jurnal dan
buku besar dan juga dicatat dalam buku tambahan secara terperinci menurut nama -
nama anggota.
Pencatatan perkiraan tersebut diatas diberi nama dengan ; Simpanan pokok, Simpanan
wajib dan Simpanan sukarela, dapat dilihat dalam contoh dibawah ini :
Ó 2001 digitized by USU digital library 15
Pada tanggal 1 Agustus 1999, didirikan Koperasi Dolinza dengan anggota sebanyak
50 (lima puluh) orang dengan ketentuan ;
•simpanan pokok Rp.25.000 tiap orang
•simpanan wajib Rp. 10.000 tiap orang per bulan.
Dalam bulan Agustus 1999, semua anggota melunasi simpanan pokok dan simpanan
wajib, maka dicatat jurnalnya sebagai berikut ;
KETERANGAN DEBET KREDIT
Kas 1.750.000,-
Simpanan Pokok 1.250.000,-
Simpanan Wajib 500.000,-
Jika anggota memberikan simpanan sukarela sebesar Rp.100.000 maka dicatat
jurnalnya sebagai berikut :
KETERANGAN DEBET KREDIT
Kas 100.000,-
Simpanan Sukarela 100.000,-
Dalam sebuah koperasi yang melakukan kegiatan usaha hanya dari dan untuk
anggota maka transaksi pembelian dan penjualan di jurnal sebagai berikut :
KETERANGAN DEBET KREDIT
Pembelian Rp. .................
Kas (Utang) Rp.
.....................
Kas (Piutang) Rp. .................
Penjualan Rp.
.....................
Jika dalam koperasi selain melakukan kegiatan dari dan untuk anggota juga
melakukan kegiatan yang bukan dari dan untuk anggota maka dalam buku besarnya
terdapat masing-masing perkiraan pembelian dan penjualan dari dan untuk bukan
angota serta piutang dan hutang kepada bukan aggota.
Koperasi yang melakukan kegiatan usahanya untuk pihak ketiga (bukan
anggota) terdapat beban bersama yang sulit dipisahkan misalnya penyusutan, biaya
listrik/telepon, sewa dan lain lain yang digunakan untuk semua kegiatan usaha
koperasi.
trims tuk infonya...di update
BalasHapus